TikTok senantiasa berusaha menyediakan ruang yang aman dan nyaman bagi semua orang untuk saling terhubung dengan komunitas global dan berbagi kisah unik mereka tentang kesehatan mental. Dengan lebih dari 290,3 juta views untuk tagar #kesehatanmental dan 13,3 miliar views untuk tagar #MentalHealthAwareness di platform TikTok, kami ingin terus meningkatkan kesadaran seputar kesehatan mental. Hal ini kami lakukan sembari terus memberikan edukasi kepada komunitas TikTok yang bisa saling terhubung dan berbagi perspektif tentang kesehatan mental.

Memahami persepsi kesehatan mental di Indonesia dan seluruh dunia

Sejalan dengan komitmen kami untuk terus memelihara lingkungan yang inklusif bagi komunitas TikTok, baru-baru ini kami bermitra dengan lembaga riset dan analisa data YouGov untuk lebih memahami sikap konsumen lintas generasi di seluruh dunia mengenai kesehatan mental, termasuk tingkat kenyamanan seseorang ketika berbicara tentang kesehatan mental mereka sendiri dan apa yang dapat membuat mereka merasa lebih didukung.

Menurut laporan survei tersebut, sebanyak 77% responden di Indonesia merasa nyaman berbicara tentang kesehatan mental. Lebih dari sebagian memilih untuk bercerita ke sesama anggota keluarga, dan 52% bercerita ke tenaga profesional seperti psikolog, sementara 40% meminta bantuan dan saran tentang kesehatan mental ke teman dekat.

Meskipun sebagian besar sudah merasa nyaman berbicara tentang kesehatan mental, sebanyak 2 dari 4 responden masih khawatir akan potensi dampak negatif dari berbicara mengenai kondisi mereka, baik dampak negatif seperti penolakan atau penghakiman dari keluarga atau teman dekat, maupun konsekuensi di tempat kerja dan masa depan karier mereka.

Namun, ada cara untuk membantu membuat orang merasa lebih nyaman berbicara tentang topik penting ini. Hampir setengah (47%) konsumen global mengatakan mereka akan merasa lebih nyaman berbicara tentang kesehatan mental mereka jika mereka memiliki anggota keluarga dekat yang terbuka tentang kesehatan mental mereka, dan hampir sepertiga (31%) responden mengatakan akan merasa lebih nyaman membuka diri jika mereka didorong sejak usia muda untuk membahas topik ini. Sebagian besar responden di seluruh dunia memilih dokter atau profesional sebagai pilihan nomor 1 dalam meminta bantuan dan saran untuk kesejahteraan mental mereka. Namun, bagi responden di Indonesia dan Mesir, mereka lebih cenderung untuk meminta bantuan dan saran terkait kesehatan mental kepada anggota keluarga atau teman.

Dari temuan TikTok bersama YouGov, setidaknya terdapat 53% responden Indonesia justru merasa nyaman jika bisa berbicara dengan anggota keluarga yang sudah terbuka tentang kesehatan mental, sementara 43% responden akan terbantu jika bisa bicara dengan teman yang pernah membahas tentang kesehatan mental. Menariknya lagi, 1 dari 4 responden (28%) di Indonesia mulai merasa terbantu dengan adanya akses gratis ke sumber daya tentang kesehatan mental di platform media sosial yang mereka gunakan, dan 26% dari responden pun bisa lebih terinspirasi dan nyaman untuk berbicara mengenai isu kesehatan mental jika ada orang di media sosial yang juga berbagi pengalaman serupa.

TikTok menjadikan kesehatan dan mental komunitas pengguna sebagai prioritas

Mempertimbangkan temuan studi global ini, kami percaya bahwa usaha melepaskan stigma kesehatan mental sangatlah penting. Kami terus berusaha untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran yang lebih dalam tentang pentingnya kesehatan mental, dengan berkolaborasi bersama komunitas dan mitra kami di seluruh dunia.

Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, kami memperkenalkan Pusat Kesehatan Digital (Digital Wellness Hub) yang merupakan pembaruan dari Pusat Literasi Digital (Digital Literacy Hub) yang diluncurkan pada Februari 2022. Wadah ini memberikan informasi dan sumber daya kredibel tentang kesehatan mental yang dihadirkan oleh para mitra ahli. Di Indonesia, peluncuran Pusat Kesehatan Digital juga berada di bawah kampanye lokal bertajuk #SeeingTheUnseen yang bertujuan untuk mengajak seluruh komunitas untuk melihat dan memahami isu kesehatan mental yang selama ini membuat orang dengan gangguan kesehatan mental menjadi tidak terlihat atau "unseen".

Kami juga terinspirasi oleh kreator dan mitra TikTok di seluruh dunia yang telah menciptakan dan berbagi konten seputar dukungan mereka kepada seseorang yang mungkin sedang berjuang dengan kesehatan mentalnya. Para kreator kami aktif mengunggah konten seputar kesehatan mental seperti  Ananza Prili, S.Psi (@ananzaprili) yang berbagi informasi mengenai kesehatan mental melalui video singkat di TikTok dan Farhan Firmansyah (@farhanfirms), seorang asisten dokter dan kreator konten di TikTok yang sering berbagi tips seputar kesehatan mental.

@farhanfirms Semoga bermanfaat, simpen dulu aja videonya siapa tau suatu saat butuh #yangfarhantahu ♬ original sound - Farhan 🌱 - Farhan Firmansyah

Kami juga terus menyediakan akses informasi dan sumber daya seputar kesehatan mental kepada komunitas TikTok, mendukung diskusi sehat terkait dengan berbagai topik kesehatan mental, dan juga mengundang para ahli serta komunitas terkait untuk secara khusus mendukung kesetaraan akses dalam kesehatan mental. Kami berkolaborasi dengan bebeberapa mitra lokal, antara lain Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia), Yayasan Pulih, dan Bully.id.

@yayasanpulih Sahabat Pulih! Tidak mengapa bila merasa lelah, emosional, sehingga perlu berbagi cerita dengan orang yang kita percaya, atau profesional. #worklifebalance #yayasanpulih #traumahealing #betweenthelines #kesehatanmental #mentalhealthtiktoks #mentalhealth #mentalhealthday #trauma #berbagicerita #selfcare #selflove ♬ Aesthetic - Tollan Kim

TikTok memprioritaskan keamanan, kenyamanan, dan kesejahteraan komunitas

TikTok memprioritaskan keamanan, kenyamanan dan kesejahteraan komunitas, sambil terus berupaya menyediakan lingkungan nyaman bagi mereka yang memilih untuk berbagi pengalaman dan perjalanan kesehatan mental mereka di TikTok. Berkonsultasi dengan para ahli, TikTok mengembangkan Panduan Kesejahteraan yang dapat diakses dalam aplikasi TikTok, untuk membantu komunitas TikTok mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana meningkatkan kesejahteraan mereka. Sesuai komitmen TikTok untuk melindungi komunitas, kami mengambil pendekatan dua arah yang melibatkan penghapusan konten berbahaya dan menghubungkan komunitas dengan sumber daya yang ada. Panduan Komunitas TikTok melarang konten yang menggambarkan, mempromosikan, atau menormalisasikan aktivitas yang mengarah kepada perilaku bunuh diri, melukai diri sendiri, maupun gangguan makan.

Di TikTok, kami memahami bahwa setiap orang memiliki kisah unik sendiri dalam hal kesehatan mental, dan komitmen kami untuk menjadikan kesehatan mental sebagai prioritas merupakan perjalanan yang akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Ikuti perjalanan TikTok dalam upayanya untuk terus meningkatkan kesadaran dan mematahkan stigma negatif melalui diskusi bermakna seputar kesehatan mental.

Metodologi

Survei Global Consumer Attitudes on Mental Well-being dilakukan oleh YouGov kepada 16.000 orang dewasa di 13 pasar (Britania Raya, Amerika Serikat, Singapura, Jerman, Afrika Selatan, Indonesia, Vietnam, Kanada, Brasil, UAE, Saudi Arabia, Australia, dan Mesir) yang bekerja sama dengan TikTok pada bulan September 2022.