Sebagai ruang yang aman dan nyaman bagi komunitas TikTok untuk mengekspresikan diri, menciptakan tren, dan terhibur, TikTok telah menyaksikan berbagai pencapaian penting dari komunitas TikTok yang luar biasa di Indonesia, khususnya selama masa pandemi COVID-19. Di tengah momen paling menantang bagi generasi saat ini, komunitas TikTok terus menunjukkan kekuatan, persatuan, dan ketangguhannya selama tiga tahun terakhir. Dari sekian banyak komunitas yang ada di TikTok, UMKM menjadi yang terbaik dalam menghadapi tantangan. UMKM lokal terus berdatangan ke TikTok untuk berbagi cerita unik, mempromosikan produk dan layanannya, serta menjadikan TikTok sebagai salah satu pendukung pertumbuhan bisnisnya melalui solusi bisnis dan commerce TikTok yang luas.

Dengan audiens TikTok yang mendunia, UMKM memiliki peluang untuk menarik pelanggan baru dengan cara kreatif. Para UMKM ini dapat ditemukan lebih cepat dan menjangkau komunitas TikTok lebih luas melalui pendekatan Shoppertainment dan berbagai solusi commerce lainnya di dalam platform. Hal ini termasuk iklan dan alat atau tools pemasaran di TikTok for Business, marketplace online TikTok Shop, kolaborasi dengan para kreator lewat program Affiliates, dan memaksimalkan fitur LIVE Shopping dengan dukungan TikTok Shop Partner. Guna terus memberdayakan UMKM untuk memanfaatkan fitur-fitur tersebut, TikTok telah meluncurkan beberapa inisiatif, salah satunya program #MajuBarengTikTok yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pemasaran digital UMKM melalui workshop, pelatihan, dan kelas gratis yang disediakan di dalam program.

Namun, mendukung pertumbuhan dan digitalisasi UMKM terbukti menjadi tugas yang tidak mudah untuk diwujudkan. Oleh karena itu, untuk memahami bagaimana UMKM mengarungi dunia digital saat ini, dan dukungan seperti apa yang sebenarnya mereka butuhkan, TikTok bekerja sama dengan DS/innovate, konsultan inovasi dan firma riset lokal untuk mengembangkan laporan bertajuk "MSME Empowerment Report 2022".

Untuk mengembangkan laporan tersebut, DS/innovate mengundang lebih dari 1.500 pelaku UMKM untuk berpartisipasi dalam survei dan wawancara mendalam guna memahami penggunaan dan pandangan mereka terhadap platform digital saat ini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi lebih lanjut terkait adopsi teknologi dan layanan digital bagi UMKM saat ini. Selain itu, hasil penelitian yang ada juga diharapkan dapat mengetahui kondisi ekosistem bisnis yang ada berikut pengembangannya ke depan, serta bagaimana kolaborasi antara UMKM, startup, dan pemerintah dapat ditingkatkan.

Berikut adalah tiga temuan utama dari MSME Empowerment Report 2022:

Tantangan dan dampak digitalisasi

Laporan ini mengungkapkan bahwa digitalisasi UMKM berada di jalur yang tepat. Pelaku UMKM memahami bahwa platform digital tidak hanya harus digunakan, tetapi juga menjadi alat penting untuk menjangkau pelanggan dan mengembangkan bisnis mereka. Dalam survei ini, 62,3% perusahaan sudah menggunakan teknologi digital untuk mendukung kegiatan operasional bisnis dengan menerapkan solusi digital, dan 84,2% responden mengalami peningkatan penjualan setelah menerapkan transformasi digital.

Meski begitu, pelaku UMKM masih menemukan tantangan dalam memanfaatkan platform digital untuk kebutuhan tertentu. Secara umum, 70,2% UMKM menghadapi kesulitan dalam melakukan pemasaran produk. Pemasaran merupakan hal penting untuk menjalankan bisnis yang sukses, tetapi hal ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi UMKM. Salah satu tantangan utama yang dihadapi UMKM dalam melaksanakan pemasaran untuk suatu produk adalah perlunya membangun brand atau merek yang kuat. Tanpa brand yang kuat, akan sulit bagi UMKM untuk menarik minat dan mempertahankan pelanggan yang ada. Hal ini tentunya bisa menjadi masalah di market atau pasar yang ramai, di mana konsumen memiliki banyak pilihan dalam berbelanja.

Dengan bantuan dan dukungan yang konsisten dari pemerintah dan sektor swasta, UMKM semakin beralih ke pemain baru di ranah platform digital, untuk mengikuti pelanggan mereka dan mempercepat pertumbuhan bisnisnya. Menurut data, 87% responden mengetahui layanan digital yang disediakan oleh startup atau perusahaan teknologi lokal. Beberapa area operasional juga menjadi fokus utama pelaku UMKM dalam melakukan digitalisasi. Berdasarkan hasil survei, area pemasaran menjadi area yang paling banyak menerapkan digitalisasi (78,1%), diikuti oleh area transaksi atau pembayaran (55%), dan area inovasi produk (49,1%).

Platform digital sebagai titik tolak awal bagi UMKM

TikTok hadir di persimpangan pusat aktivitas commerce, konten, serta komunitas yang menghibur. Konten di TikTok dapat menjadi suatu tren baru, di mana tren ini bisa ditemukan oleh komunitas TikTok, baik di Indonesia maupun secara global. Pendekatan tersebut terbukti bermanfaat bagi bisnis dari semua ukuran, baik untuk menemukan audiens baru, memperluas jangkauan, dan terhubung dengan komunitas TikTok. Hal ini mengarah pada pembentukan budaya belanja baru yang disebut Community Commerce, sebuah jenis social commerce yang digerakkan oleh kreator melalui pemasaran dari mulut ke mulut yang telah mengambil alih platform TikTok. Ratusan ribu brand dan bisnis, termasuk UMKM, telah memeroleh keuntungan dari pemanfaatan Community Commerce yang terbentuk di TikTok dalam mendorong peningkatan dampak dan hasil yang berarti bagi bisnis mereka.

Di antara platform digital lainnya yang disebutkan dalam survei, media sosial dinilai paling berdampak bagi pertumbuhan UMKM. Menurut survei yang dilakukan dalam penelitian ini, 78,2% responden telah menggunakan media sosial dalam operasional bisnisnya, di mana 91,3% di antaranya menggunakan media sosial sebagai saluran pemasaran, dan 81,9% sebagai saluran penjualan. Manfaat dari media sosial tentunya juga memberikan dampak yang baik bagi UMKM guna mendukung usahanya karena mereka rela membayar untuk fitur premium yang dihadirkan, termasuk iklan.

TikTok, sebagai platform baru yang dapat membantu UMKM melalui solusi bisnis dari TikTok For Business dan TikTok Shop sebagai platform e-commerce yang terintegrasi, dinilai bermanfaat untuk membantu UMKM dalam berbagai hal. Manfaat yang dirasakan UMKM antara lain untuk penjualan, media promosi, hingga menjangkau pelanggan baru, pasar atau khalayak lebih luas. Hal ini terlihat dari laporan, di mana 22,4% responden telah menggunakan TikTok dan TikTok Shop untuk meningkatkan usahanya. Terlebih lagi, meskipun menjadi pemain baru di pasar Indonesia, TikTok Shop menjadi salah satu dari tiga platform teratas yang dipilih UMKM untuk menjajakan produknya.

Memberdayakan UMKM di TikTok

Selain menjadi tulang punggung perekonomian lokal, UMKM juga menjadi komunitas penting bagi TikTok. Kami melihat perlunya pemberdayaan lebih lanjut terhadap UMKM dan brand lokal untuk pulih lebih cepat. Guna mendorong digitalisasi bagi UMKM, TikTok telah meluncurkan berbagai inisiatif, salah satunya melalui program #MajuBarengTikTok. Melalui workshop dan kelas gratis, program #MajuBarengTikTok diharapkan dapat memberdayakan pelaku bisnis dengan tools dan sumber daya yang diperlukan untuk bisa terus berkembang di masa-masa sulit ini. Edisi pertama #MajuBarengTikTok telah menjangkau lebih dari 50.000 UMKM nasional.

Kami juga menyadari bahwa kisah sukses sesama UMKM di TikTok, dapat menginspirasi UMKM lainnya untuk meraih kesuksesan yang sama. Oleh karena itu, TikTok meluncurkan program Follow Me pada tahun lalu, di mana sesama UMKM dapat berbagi kiat sukses dan mendukung UMKM lainnya untuk berkembang di TikTok. Untuk memanfaatkan TikTok Shop dengan lebih baik sebagai marketplace, kami juga secara rutin menyelenggarakan TikTok Shop Seller Conference, di mana seller dan kreator dapat saling terhubung. Selain itu, pada akhir tahun lalu, TikTok Shop juga menggelar ajang TikTok Shop Summit yang pertama.

Cari tahu lebih lanjut tentang Laporan dari DS/innovate bersama TikTok terkait MSME Empowerment Report 2022 pada tautan ini.