Ditulis oleh Matty Lin, General Manager, Southeast Asia, Global Business Solutions, TikTok

Di lanskap ekonomi yang kian dinamis, penting bagi bisnis dari berbagai skala di kawasan ASEAN untuk memanfaatkan teknologi digital guna mencapai kesuksesan.

UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) merupakan tulang punggung ekonomi global dan memainkan peran penting dalam lanskap perekonomian di kawasan ASEAN, dengan menyumbang lebih dari 90% sektor usaha, mempekerjakan 67% tenaga kerja, dan berkontribusi lebih dari 40% terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) di wilayah ini. Akses ke platform digital dan alat-alat inovatif dapat memberdayakan UMKM untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan, memperkuat narasi mereka, dan mencapai hasil bisnis yang lebih baik. Hal ini menekankan pentingnya pendekatan strategis bagi UMKM dalam melakukan melakukan inisiatif digital mereka.

Lebih dari 15 juta bisnis di Asia Tenggara, yang sebagian besar berawal dari bisnis rumahan, telah hadir telah hadir TikTok. Pada ASEAN Business and Innovation Summit 2024 yang diselenggarakan di Laos, dengan mengusung tajuk 'Dari Agrikultur ke Digital' para pelaku UMKM dari kawasan tersebut berbagi pengalaman transformasi digital melalui TikTok Shop (di Indonesia bernama ShopTokopedia). Setiap pelaku menerima program dukungan yang disesuaikan sesuai kebutuhan pasar mereka, sehingga memungkinkan produk tradisional, seperti makanan, pakaian, hingga kerajinan tangan, untuk mendapatkan visibilitas yang lebih luas.

Setahun terakhir ini, TikTok telah dan akan terus berupaya untuk mendukung UMKM dalam ekonomi digital, baik melalui program peningkatan keterampilan, dukungan pendidikan, dan kampanye yang mempromosikan produk lokal.

Di Indonesia, Tokopedia dan ShopTokopedia meluncurkan inisiatif "Beli Lokal" pada bulan Desember 2023. Kampanye ini menyediakan platform eksklusif bagi berbagai produk lokal agar dapat diakses dengan mudah oleh siapa pun di Indonesia. Alhasil, visibilitas terhadap para penjual lokal meningkat, dan terdapat peningkatan transaksi rata-rata hingga 19 kali lipat. Selain itu, TikTok juga bermitra dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia untuk meluncurkan program TikTok Jalin Nusantara, sebuah program pelatihan peningkatan keterampilan digital dan perluasan konektivitas internet di 19 kota dan desa wisata. Program ini merupakan bagian dari komitmen TikTok, yang diumumkan saat acara TikTok SEA Impact Forum 2023, untuk berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia dengan menjangkau lebih dari 18.000 penduduk dan 500 UMKM di fase percontohan.

Selain itu, TikTok telah bekerja sama dengan banyak lembaga pemerintah di Malaysia untuk memberdayakan dan mendigitalisasi UMKM. Terhitung hingga September 2024, kami telah melatih lebih dari 100.000 UMKM melalui kemitraan dengan pemerintah, termasuk MATRADE, FAMA, MEDAC, TEKUN Nasional, MINTRED, SDEC, MDEC, PUNB, SIDEC, KKDW, dan lainnya. Kami juga meluncurkan #JOMLokal, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan beragam brand dan produk Malaysia yang tersedia di TikTok Shop.

Di Filipina, kampanye Buy Local Shop Local, yang bertujuan untuk menyoroti UMKM dan brand serta bisnis rumahan di TikTok, telah mempromosikan lebih dari 1000 penjual lokal dan lebih dari 330 ribu produk lokal. TikTok juga telah mengadakan kelas pelatihan yang komprehensif bersama Departemen Perdagangan dan Industri (DTI) untuk melatih UMKM menggunakan TikTok Shop agar bisnis mereka dapat bertumbuh dan berkembang.

Di Thailand, TikTok bermitra dengan Community Development Department (CDC) untuk mengaktifkan lebih dari 1.500 penjual dari program One Tambon One Product untuk masuk ke TikTok. Kemitraan ini membuat berbagai produk lokal dari seluruh Kerajaan Thailand bersinar di pasar online. TikTok juga bekerja dengan Department of Business Development (DBD) untuk menyediakan pelatihan digital kepada 7.000 UMKM dan membantu mereka dalam menggunakan platform TikTok Shop.

Di Vietnam, TikTok bermitra dengan Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan untuk memberdayakan dan melatih lebih dari 3.000 petani pedesaan dari 30 provinsi melalui program ‘One Commune One Product’ untuk menunjukkan spesialisasi daerah mereka kepada audiens nasional.

Selain itu, TikTok sedang memperluas akses ke pendidikan dan membekali kaum muda dengan keterampilan esensial untuk era digital. Kami juga bermitra dengan ASEAN Foundation untuk mempromosikan kewirausahaan generasi muda dan membangun komunitas suportif yang mendorong pertumbuhan regional.

Kami tetap mempertahankan misi kami untuk menginspirasi kreativitas dan membawa kebahagiaan sejak hadir di Asia Tenggara tujuh tahun lalu. Ke depannya, kami akan terus fokus untuk menciptakan komunitas yang kreatif dan aman guna memperkuat bisnis lokal, memperluas akses ke edukasi keterampilan digital, serta membina kewirausahaan.